Pilihan Perawatan Untuk Gastroparesis

Pilihan Perawatan Untuk Gastroparesis

Pilihan Perawatan Untuk Gastroparesis

Di Amerika Serikat, diperkirakan lebih dari 1,5 juta orang mengalami gastroparesis, juga disebut pengosongan lambung yang tertunda. Sekitar 100.00a0 pasien mengalami gejala berat. Gastroparesis dicirikan oleh makanan bergerak tidak normal lambat melalui perut, yang dapat mengakibatkan kronis, muntah parah, kepenuhan, sakit perut, mual, kembung, dan kenyang awal. Karena makan bisa sangat tidak nyaman, pasien dapat dengan sengaja mengurangi asupan makanan mereka untuk menemukan bantuan dari gejala, yang dapat menyebabkan kekurangan gizi. Komplikasi lain yang mungkin termasuk dehidrasi berat, memburuknya diabetes, dan makanan menjadi massa keras, mengakibatkan muntah, mual, dan obstruksi lambung. Kondisi ini tidak dapat disembuhkan, tetapi ada pilihan pengobatan untuk membantu meringankan gejala untuk membantu pasien hidup lebih nyaman.

Perubahan Ke Diet

Salah satu perawatan pertama dan terpenting untuk kondisi ini adalah perubahan pola makan. Dalam banyak kasus, perubahan pola makan yang tepat sudah cukup untuk membantu menjaga gejala pasien tetap terkendali. Rekomendasi umum termasuk makan lebih sering, tetapi membuat makanan lebih kecil, menghindari minuman berkarbonasi, mempertimbangkan makanan cair ketika makanan padat sangat menjengkelkan, dan mengurangi asupan lemak dan serat makanan. Sayuran dan buah-buahan harus dimasak dengan sangat baik atau dipergunakan melalui juicer bila memungkinkan. Ini memungkinkan pasien untuk mendapatkan nutrisi penting tetapi mengurangi serat, sehingga makanan ini lebih mudah dicerna. Setiap hari, minum satu hingga satu setengah liter air untuk mengurangi risiko dehidrasi. Setelah makan, olahraga ringan sering bermanfaat untuk mendorong pencernaan, dan juga penting pasien tidak berbaring selama kurang lebih dua jam setelah selesai makan. Terakhir, dokter mungkin merekomendasikan multivitamin berkualitas tinggi untuk mengurangi risiko malnutrisi. Dokter sering merekomendasikan pasien bekerja dengan ahli gizi atau ahli gizi untuk perubahan pola makan.

Obat-obatan

Gastroparesis dapat merespon beberapa obat untuk mengurangi dampak kondisi ini pada kehidupan pasien, namun, penting untuk dicatat bahwa mungkin diperlukan beberapa trial and error untuk melihat obat mana yang paling efektif dalam kasus-kasus individual. Untuk beberapa pasien, lebih dari satu obat mungkin diperlukan untuk mengurangi gejala mereka. Metoclopramide mungkin diresepkan untuk membantu mengosongkan perut dan untuk mendorong kontraksi otot di perut, dan mungkin juga membantu untuk mengurangi muntah dan mual. Eritromisin adalah antibiotik, tetapi dapat digunakan untuk membantu pasien dengan gastroparesis karena kemampuannya untuk mempromosikan pengosongan perut, yang dilakukan dengan meningkatkan kontraksi otot perut. Jika pasien memiliki gejala atau komplikasi yang sangat mengganggu yang terkait dengan kondisi ini, obat yang menargetkan ini dapat diresepkan. Misalnya, untuk muntah dan mual, pasien mungkin mendapat manfaat dari obat antiemetik. Obat-obatan juga dapat disuntikkan melalui endoskopi jika pasien memiliki bezoar di perut mereka karena makanan membangun dan menciptakan obstruksi.

Intervensi bedah

Jika penyebab dari kondisi ini adalah karena cedera saraf vagus, dokter mungkin menyarankan intervensi bedah dalam bentuk pyloroplasty. Antara duodenum usus halus dan pylorus perut adalah sfingter pilorus, yang bertindak sebagai katup yang mengontrol seberapa banyak makanan mengalir di antara kedua komponen sistem pencernaan ini. Saraf vagus memainkan peran dalam fungsi katup ini, sehingga kerusakannya dapat mengganggu kemampuan otot perut untuk berkontraksi secara efisien. Prosedur pembedahan ini memungkinkan pengosongan perut lebih cepat dengan relaksasi dan memperlebar sfingter pilorus. Untuk melihat apakah pasien dapat memperoleh manfaat dari operasi ini, dokter mungkin pertama-tama menyuntikkan spinkter dengan Botox untuk bersantai dan melumpuhkannya sementara. Jika suntikan ini membantu memperbaiki gejala pasien, ada kemungkinan besar piloplasti akan efektif dalam meredakan gejala gastroparesis mereka dalam jangka panjang. Prosedur ini dapat dilakukan secara laparoskopi atau sebagai operasi terbuka.

Stimulasi Listrik Lambung

Makanan bergerak secara signifikan secara perlahan melalui perut inilah yang menyebabkan gejala gastroparesis tetapi merangsang otot perut memungkinkan makanan bergerak lebih efisien melalui lambung dan masuk ke usus kecil. Dengan opsi perawatan ini, pasien menerima perangkat yang ditanamkan ke dalam tubuh mereka, yang merangsang otot. Bagi sebagian besar individu yang memiliki kondisi ini karena diabetes, perawatan ini tampaknya bermanfaat meskipun penelitian menunjukkan hasil yang beragam. Sementara studi yang lebih besar diperlukan, Administrasi Makanan dan Obat tidak membiarkan dokter menanamkan perangkat ini menggunakan pengecualian untuk penggunaan penuh kasih. Namun, hanya pasien yang memiliki gejala berat yang tidak terkontrol oleh obat atau perubahan pola makan yang biasanya memenuhi syarat. Alat serupa, yang disebut pacu lambung, saat ini dalam fase uji klinis. Premis umum adalah sama seperti itu juga merangsang otot perut, tetapi peneliti berharap kontraksi yang dihasilkannya akan lebih dekat dengan kontraksi perut normal dibandingkan dengan rangsangan listrik lambung.

Tabung Feeding

Pasien yang tidak dapat mentoleransi cairan atau makanan melalui mulut dapat memperoleh manfaat dari tabung pengisi. Tabung plastik dan lunak, sehingga dokter menempatkannya ke dalam bagian tengah usus kecil melalui kulit perut. Jenis ini disebut sebagai tabung jejunostomy karena dimasukkan ke dalam komponen jejunum dari usus kecil. Jika isi lambung menyebabkan tekanan menumpuk di lambung, ventilasi tabung lambung dapat direkomendasikan untuk mengurangi tekanan. Dalam beberapa kasus, tabung makanan dapat dilewatkan ke usus kecil melalui mulut atau hidung. Ketika metode perawatan ini digunakan, biasanya hanya sementara. Dokter mungkin merekomendasikannya jika gula darah pasien tidak dapat dikontrol dengan cara lain atau ketika gejala mereka sangat parah. Salah satu pilihan lain adalah tabung IV ditempatkan langsung ke vena dada. Ini biasanya dicadangkan sebagai upaya terakhir jika semua pilihan pemberian makan tabung lainnya tidak bermanfaat bagi pasien.